Tag Archives: Film Hollywood

5 Rekomendasi Film Thriller untuk Menghilangkan Kebosanan

5 Rekomendasi Film Thriller untuk Menghilangkan Kebosanan  –  Sejumlah film bergenre thriller dapat disaksikan untuk meningkatkan adrenalin di waktu senggang dan menghilangkan kebosanan selama masa isolasi diri. Berikut 5 rekomendasi film thriller yang bisa ditonton secara streaming.

1. The Killing of Sacred Deer
The Killing of Sacred Deer diadaptasi dari tragedi Yunani kuno “Iphigenia at Aulis” karya Euripides. Kisahnya mengikuti seorang ahli bedah jantung (Colin Farrell) yang diam-diam berteman dengan seorang remaja laki-laki (Barry Keoghan) dengan koneksi ke masa lalunya. Dia memperkenalkan bocah itu kepada keluarganya, yang mulai jatuh sakit secara misterius. Film yang juga dibintangi Nicole Kidman ini sempat dipilih bersaing dalam kompetisi utama di Festival Film Cannes 2017 memperebutkan gelar Palme d’Or. Disutradarai Yorgos Lathimos, film bertema psychological thriller.

2. Bad Genius
Bad Genius terinspirasi dari kejadian di kehidupan nyata tentang para siswa yang melakukan kecurangan untuk nilai ujian mereka. Film ini berfokus pada pencurian soal ujian, budaya menyontek, hingga menampilkan tema-tema kesenjangan sosial dan masalah remaja. Film ini disutradarai oleh Nattawut Poonpiriya, dan dibintangi oleh Chutimon Chuengcharoensukying alias Aokbab yang memainkan debut perannya sebagai Lynn, seorang siswa cerdas yang merancang skema kecurangan dalam ujian sekolah hingga ke tingkat internasional. Bad Genius menjadi salah satu film Thailand paling sukses secara internasional.

3. Hereditary
Film ini sempat disebut sebagai film horor paling menyeramkan pada 2018. Kisahnya bercerita tentang keluarga Graham yang misterius. Setelah Ellen, sang tetua meninggal, kehidupan mereka seakan berubah. Apalagi tak lama kemudian cucunya, Charlie juga tewas dalam kecelakaan. Kelamaan, rahasia mengerikan keluarga itu pun terungkap.

4. Room
Room diadaptasi dari novel berjudul sama karya Emma Donoghue. Film ini dibintangi Brie Larson sebagai seorang wanita yang telah ditahan selama tujuh tahun dalam sebuah ruangan tanpa sinar matahari. Dia berada di sana dengan putranya berusia 5 tahun (Jacob Tremblay) yang lahir dalam ruangan itu. Pelarian mereka mendorong sang putra untuk mengetahui dunia luar untuk pertama kalinya dalam lima tahun. Room menerima banyak penghargaan dan nominasi termasuk di ajang piala Oscar. Film ini menerima empat nominasi, termasuk Best Picture, dan memenangkan kategori Best Actress untuk Larson.

5. A Quiet Place
A Quiet Place berputar di sekitar seorang ayah (John Krasinski) dan seorang ibu (Emily Blunt) yang berjuang untuk bertahan hidup dan membesarkan anak-anak mereka di dunia yang dihuni oleh makhluk-makhluk yang peka dengan suara. A Quiet Place menerima beberapa nominasi penghargaan, termasuk Golden Globe Award untuk Best Original Score, Producers Guild of America Award untuk Best Theatrical Motion Picture, Writers Guild of America Award untuk Best Original Screenplay, dan Screen Actors Guild Award untuk Outstanding Performance by a Female Actor in a Supporting Role untuk Blunt, yang berhasil ia menangkan. Sekuel film ini, A Quiet Place Part II, dijadwalkan akan dirilis pada Streaming movie indoxxi, dengan Krasinski kembali menjadi sutradara dan para pemeran utamanya juga dilibatkan kembali.

Review Film: Charlie’s Angels

Review Film: Charlie’s Angels . Sulit untuk mengatakan Charlie’s Angels adalah film yang bagus. Faktanya, film yang digarap rumah produksi Nonton Indoxxi Online ini tergolong tak ada yang spesial meski sudah berganti pemeran. Sejatinya, film ini masih sama dengan serial Charlie’s Angels (1976-1981) dan film Charlie’s Angels (2000) dan Charlie’s Angels: Full Throttle (2003). Semuanya mengisahkan tiga spionase wanita.

Kali ini, tiga wanita tersebut adalah Sabina Wilson (Kristen Stewart), Elena Houghlin (Naomi Scott) dan Jane Kano (Ella Balinska). Mereka harus menggagalkan produksi sebuah alat yang bisa membahayakan manusia.

Sebenarnya cerita itu menarik. Tapi sayang ide itu tidak dieksekusi dengan baik, dan naskah film ini tampak belum benar-benar matang. Hal itu terbukti dari banyak perpindahan adegan yang kaku dan terasa memaksa. Satu adegan belum rampung tapi sudah berpindah ke adegan lain, kemudian kembali ke adegan sebelumnya.

Salah satunya ketika Wilson, Elena dan Jane membahas misi ke Istanbul dengan Bosley yang diperankan Elizabeth Banks. Di tengah pembahasan misi yang asik, adegan malah berpindah sehingga terasa tak tuntas.

Pada adegan tersebut juga ada bukti naskah yang belum matang, yaitu dialog yang tidak penting antara Sabina dengan Jane mengenai pengalaman di Istanbul. Akan lebih baik kalau adegan itu tidak ada. Dialog yang tidak penting seperti itu juga terjadi di banyak adegan lain.

Bukti lain bahwa naskah belum matang adalah kemunculan beberapa adegan yang tidak penting dan terasa memaksakan. Salah satunya ketika Sabina dan Jane melakukan foto box sebelum beraksi. Adegan itu sama sekali tidak berguna. Nampaknya adegan itu hanya dibuat agar film yang disutradarai Elizabeth Banks menjadi film laga dengan bumbu komedi. Tapi sayangnya usaha itu gagal.

Kekurangan lain dalam film ini adalah efek visual yang sangat buruk untuk kelas produksi internasional. Hal itu terlihat ketika Sabina naik helikopter setelah misi selesai.

Dari segi cerita, secara tidak langsung film ini berkaitan dengan Charlie’s Angels (2000) dan Charlie’s Angels: Full Throttle (2003). Ada adegan yang menampilkan foto Natalie Cook (Cameron Diaz), Dylan Sanders (Drew Barrymore) dan Alex Munday (Lucy Liu).

Kemampuan akting Stewart, Scott dan Baliskan tidak perlu diragukan lagi. Namun sedikit catatan untuk Kristen Stewart, aksinya sebagai agen yang bengal belum bisa menandingi Drew Barrymore.

Kelebihan lain dalam Charlie’s Angels adalah beberapa dialog membahas kesetaraan gender, yang menekankan wanita tidak bisa dipandang sebelah mata dan bisa melakukan berbagai hal yang dilakukan pria.